Efek Magnus
Tendangan seperti Beckham merupakan hitungan fisika yang sangat akurat. Malah sampai melibatkan para peneliti segala lho untuk menganalisa tendangan tersebut. Adapun Gustav Magnus pada tahun 1852 pernah meneliti sebuah bola yang berputar secara spin. Gerakan bola mengakibatkan adanya aliran udara di sekeliling bola yang bergerak dari satu sisi ke sisi lainnya. Pada sisi yang searah dengan aliran udara bergerak lebih cepat dibandingkan dengan sisi yang berlawanan dengan arah aliran udara. Pada aliran udara yang searah akan mengalir udara yang sangat cepat, sehingga tekanannya semakin kecil. Sisi yang berlawanan dengan arah aliran udara tekanannya semakin besar. Sehingga mendorong bola untuk berbelok ke arah aliran udara yang searah. So, terjadilah tendangan pisang (biasanya saat mengeksekuasi tendangan bebas). Nah, untuk menghormati Gustav Magnus, maka teori ini disebut dengan efek magnus.
Saat mengeksekusi tendangan bebas, tidak perlu dieksekusi dengan kekuatan yang tinggi. Karena jika itu terjadi akan menimbulkan efek magnus yang bisa membelokkan bola. Cukup dengan kekuatan 75–80% kekuatan maksimum saja atau sekitar 80 km/jam. Pada kondisi seperti ini biasanya penjaga gawang akan kesulitan untuk menangkap bola, karena bingung dengan bola yang tidak lambat dan juga tidak terlalu kencang. Jika tendangan maksimus 100 % akan menimbulkan turbulens yang juga akan menimbulkan bola membelok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar